Masjidil Haram dikenal sebagai tempat paling suci oleh umat islam. Masjid yang menaungi kakbah ini terletak di kota Mekkah, dan dikunjungi oleh ribuan umat muslim setiap harinya. Namun, memang ada beberapa peraturan yang ditetapkan untuk pengunjung disana. Seperti, tidak boleh membawa alas kaki, dan kereta dorong bayi ke area dalam masjidil haram.
Saya mengalami kejadian kurang mengenakkan saat beribadah umrah disana dua tahun lalu. Kebetulan, adik saya yang masih balita biasanya dibawa menggunakan kereta dorong saat di Madinah, pemandu perjalanan kami saat itu juga menyarankan. Namun, ternyata saat di Masjidil haram, kereta bayi tidak diperbolehkan masuk kedalam. Penjaga disana menjelaskan memang tidak boleh dibawa kedalam, dan adik saya juga bisa digendong saja. Agak sulit berkomunikasi dengan para petugas disana, karena mereka tidak menjawab jika saya menggunakan bahasa inggris, untungnya saya bisa sedikit berbahasa Arab. Awalnya ibu saya ragu untuk meninggalkan baby stroller didepan pintu masuk menuju kakbah, namun karena kita yakin di tempat seperti ini tidak ada pencuri, akhirnya saya menitipkan baby stroller itu di depan pintu kepada penjaga. Dan memang, banyak kereta dorong bayi lain yang diletakkan disana.
Namun, setelah menyelesaikan ibadah didalam, saat saya hendak mengambil kembali kereta dorongnya, kereta dorongnya sudah tidak ada disana, hanya ada kantung berisi alas kaki yang saya letakkan di pegangan kereta dorong. Saya sempat panik, karena hanya kereta dorong milik adik saya yang tidak ada, kereta dorong lainnya masih ada disana. Saya bertanya pada petugas, namun mereka tidak melihat kereta dorong saya dibawa kemana, saya berkeliling area luar masjidil haram yang luar biasa luas, namun tidak menemukan kereta dorong adik saya.
Saya kembali ke tempat dimana saya menitipkan kereta dorong dan bertanya pada petugas, namun mereka malah menyuruh saya ke tempat lost&found. saya pergi kesana dan tetap tidak menemukan apa-apa. Tidak ingin berburuk sangka, saya, ibu dan adik saya kembali ke hotel, dan berbicara dengan pemandu wisata. Pemandu bilang kemungkinan kereta dorong adik saya dicuri, awalnya sempat kaget namun setelah mendengar cerita orang lain, saya percaya orang jahat ada dimana saja, bahkan di tempat paling suci sekalipun.
Sempat kecewa dan kesal, karena kereta dorong itu baru saja dibeli di Indonesia, namun hilang dibawa entah siapa. Pemandu saya sempat memberikan beberapa kiat agar kehilangan semacam ini tidak terjadi lagi :
- Jika membawa baby stroller, lipat dengan baik, dan gunakan gembok atau pengaman jika ada, atau simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau orang.
- Selalu bawa tas kecil yang praktis untuk menyimpan dompet dan barang berharga
- Foto barang-barang yang sekiranya harus dibawa, untuk mempermudah komunikasi dengan penjaga masjidil haram
- Gunakan alarm, jika perlu
Saran saya, sebaiknya ada yang menjaga barang secara bergantian, karena ternyata penjaga disana tak terlalu bisa diandalkan. Saat saya bertanya dengan bahasa arab mereka hanya menjawab "tidak tahu,tidak lihat", kesal memang, tapi mau bagaimana lagi, pengunjung disana selalu ramai dan penjaga mungkin tidak mengawasi secara menyeluruh.
Itu pengalaman saya, semoga bermanfaat!
Selalu berhati-hati ya, semuanya!
Saya mengalami kejadian kurang mengenakkan saat beribadah umrah disana dua tahun lalu. Kebetulan, adik saya yang masih balita biasanya dibawa menggunakan kereta dorong saat di Madinah, pemandu perjalanan kami saat itu juga menyarankan. Namun, ternyata saat di Masjidil haram, kereta bayi tidak diperbolehkan masuk kedalam. Penjaga disana menjelaskan memang tidak boleh dibawa kedalam, dan adik saya juga bisa digendong saja. Agak sulit berkomunikasi dengan para petugas disana, karena mereka tidak menjawab jika saya menggunakan bahasa inggris, untungnya saya bisa sedikit berbahasa Arab. Awalnya ibu saya ragu untuk meninggalkan baby stroller didepan pintu masuk menuju kakbah, namun karena kita yakin di tempat seperti ini tidak ada pencuri, akhirnya saya menitipkan baby stroller itu di depan pintu kepada penjaga. Dan memang, banyak kereta dorong bayi lain yang diletakkan disana.
Namun, setelah menyelesaikan ibadah didalam, saat saya hendak mengambil kembali kereta dorongnya, kereta dorongnya sudah tidak ada disana, hanya ada kantung berisi alas kaki yang saya letakkan di pegangan kereta dorong. Saya sempat panik, karena hanya kereta dorong milik adik saya yang tidak ada, kereta dorong lainnya masih ada disana. Saya bertanya pada petugas, namun mereka tidak melihat kereta dorong saya dibawa kemana, saya berkeliling area luar masjidil haram yang luar biasa luas, namun tidak menemukan kereta dorong adik saya.
Saya kembali ke tempat dimana saya menitipkan kereta dorong dan bertanya pada petugas, namun mereka malah menyuruh saya ke tempat lost&found. saya pergi kesana dan tetap tidak menemukan apa-apa. Tidak ingin berburuk sangka, saya, ibu dan adik saya kembali ke hotel, dan berbicara dengan pemandu wisata. Pemandu bilang kemungkinan kereta dorong adik saya dicuri, awalnya sempat kaget namun setelah mendengar cerita orang lain, saya percaya orang jahat ada dimana saja, bahkan di tempat paling suci sekalipun.
Sempat kecewa dan kesal, karena kereta dorong itu baru saja dibeli di Indonesia, namun hilang dibawa entah siapa. Pemandu saya sempat memberikan beberapa kiat agar kehilangan semacam ini tidak terjadi lagi :
- Jika membawa baby stroller, lipat dengan baik, dan gunakan gembok atau pengaman jika ada, atau simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau orang.
- Selalu bawa tas kecil yang praktis untuk menyimpan dompet dan barang berharga
- Foto barang-barang yang sekiranya harus dibawa, untuk mempermudah komunikasi dengan penjaga masjidil haram
- Gunakan alarm, jika perlu
Saran saya, sebaiknya ada yang menjaga barang secara bergantian, karena ternyata penjaga disana tak terlalu bisa diandalkan. Saat saya bertanya dengan bahasa arab mereka hanya menjawab "tidak tahu,tidak lihat", kesal memang, tapi mau bagaimana lagi, pengunjung disana selalu ramai dan penjaga mungkin tidak mengawasi secara menyeluruh.
Itu pengalaman saya, semoga bermanfaat!
Selalu berhati-hati ya, semuanya!
Komentar
Posting Komentar